mentionsiska

Introvert yang suka berpetualang

Mengomentari ARTJOG MMXIX yang artsy

Bulan Juni hingga Agustus bisa dibilang bulan event kesenian di Yogyakarta. Banyak event kesenian mulai dari FKY, pasar kangen, sampai artjog selalu hadir dengan konsep yang berbeda tiap tahunnya.

Nah di tahun ini aku pengen komentarin ala netizen adalah event artjog MMXIX.

Artjog MMXIX

Artjog (Art Jogja) diadakan tiap tahun di Jogja selalu mengundang para pelancong untuk datang dan menyaksikan pameran seni kontemporer ini.

Berlokasi di gedung Jogja National Museum, dengan harga tiket yang tetap istiqomah (untuk saat ini) Rp. 50.000,-

Tiket ini untuk sekali masuk ke gedung pameran. Kalo kalian keluar dari gedung pameran dan pengen masuk ke venue, kalian harus mbayar lagi.

Ini adalah perubahan yang aku rasakan dari event artjog sebelumnya di tahun 2018.

Pada event artjog 2018, saat masuk ke venue hanya akan di cap menggunakan stempel warna merah

Lalu jika kalian keluar venue, dan kemudian kalian masuk ke venue lagi, hal tersebut masih iperbolehkan selama cap di tangan kalian tidak hilang.

Kalau di event artjog 2019 sekarang, tiket hanya berlaku untuk satu kali masuk ruang pameran, pastikan sudah memasuki seluruh area pamer yang terdiri dari 3 lantai” begitu ucapan panitia.

Udah ngga bisa ngakalin kayak pas event artjog sebelum sebelumnya~

Tema Artjog MMXIX

Bertemakan arts in commons, menurut website resmi artjog mulai tahun ini ARTJOG menegaskan bahwa dirinya adalah festival seni kontemporer internasional yang berbasis di Yogyakarta.

Keren ya, asal taun depan harga tiketnya ngga di naikin seharga event internasional prambanan jazz sebelah, kan warga YK juga ingin party hore, seperti kata salah satu MC kondang YK mas alit “Jogja mungkin UMR rendah tapi tiap hari kami wani party”

Eh trus kok jadi ngomentarin yang lain sih,

Vibes di ruang pameran

Dari awal dateng ke JNM, tiap tahun tuh mesti akan terasa berbeda suasana, meskipun di depan masih berdiri kokoh patung Pak RJ Katamsi Martoraharjo, artjog selalu memberikan kesan yang berbeda di setiap tahun pameran, ini yang bikin ketagihan datang ke event artjog.

Selalu dan selalu ada kejutan saat masuk ke venue pertama di artjog, jika dua tahun kemarin, tahun 2017 di depan venue ada bola mata yang super gede kayak karakter anime ge ge no kitaro (iykwim),

Tahun 2018 disulap menjadi sebuah imajinasi bawah laut yang mengingatkan kita dengan bikini bottom.

Tahun ini di depan venue artjog lebih di design minimalis dan tertulis kalimat “artjog” dengan warna putih yang senada dan pastinya artsy.

Nah untuk pameran di dalam venue, masih sama dengan tahun tahun sebelumnya, ada berbagai macam instalasi seni yang bisa kita nikmati dan pastinya membuat kita berpikir “gila nih artist nya, kok bisa kepikiran bikin karya macam ini”

Memang aku bukan orang yang mengenyam pendidikan seni, tapi aku sangat excited dan suka dengan hal yang berkaitan dengan seni yang dapat dinikmati secara visual. Suka manjain otak kanan sih daripada otak kiri emang.

Komentar dariku yg sok nyeni

Menurut pengamatan singkatku, lebih banyak orang datang untuk mengambil foto diri mereka sendiri, atau biasa kita sebut dengan swafoto, kemudian dibagikan ke media sosial, daripada orang yang datang untuk menikmati setiap karya yang dipajang dengan seksama dan menghayati setiap maksud dan pesan yang tersirat dari setiap karya yang di pamerkan.

Ya memang si nggak merugikan sang seniman, tapi yang bikin kesel, orang-orang yang tidak memperhatikan visitor rules, padahal jelas-jelas di depan sudah ditulis dilarang foto menggunakan tripod atau tongsis, eh jebul di dalam venue, ada lho yang mbawa tongsis buat swafoto.

Untung lho para panitia yang ada di tiap ruang pamer selalu dan selalu mengingatkan kepada pengunjung yang melanggar aturan.

Good job para panitia artjog, aku sangat salut dengan kesabaran kalian, apalagi kalo setelah ngomongin pengunjung nakal itu, kalian di nggremengiih gitu aja kok ngga boleh” namun kalian tetap menebar senyum. The best lah untuk kalian para panitia artjog di lapangan.

Merchant zone

Setelah puas mengitari tiga lantai di gedung JNM, langkah selanjutnya adalah menuju pintu keluar, daan di pintu keluar ini ada panggung seni dan merchant project.

Bagi kalian yang ingin membeli cenderamata khas artjog yang indie dan one and only setahun sekali di event artjog, kalian harus beli disini.

Trus masih ada yang nyeletuk dong “kok mahal ya harga-harganya”
Ha mbok kira nyeni ki gampang ? :((

Penutup mulut

Maka begitulah komentarku tentang pagelaran artjog MMXIX yang katanya artsy dan bagus buat foto-foto dan dapat diunggah ke media sosial masing-masing.

Maafkan kata-kata jika ada yang terlalu vulgar dan nylekit ya. Salam artsy teman nyeniku~

Leave a Reply